Rabu, 08 Januari 2014

Just...


Gedebak gedebuk! Gw bangun kesiangan. Yaa as usual selama masa liburan kuliah, gw pergi ke tenabang tiap paginya untuk bantu jaga toko gitu. Kereta pemberangkatan pukul 7.40 dari stasiun Batu Ceper gw pilih sebagai alat transportasi massal menuju tenabang.
Pas di stasiun Poris, ada seorang ibu, dari perawakannya gak tua-tua amat lah, sekitar 40 tahun mungkin usianya. Ia berdiri tepat di samping gw, agak sedikit mengganggu meningingat bagian sebelah kiri gw masih kosong melompong, tapi dia lebih memilih nempel di tiang pegangan yang ada tepat di bagian kanan tubuh gw. Hmm... karena gw merasa risih akhirnya gw menggeser tubuh dengan malas ke sebelah kiri. Terus si ibu dengan girang memeluk tiang seutuhnya ahahaha...
Ternyata pada stasiun berikutnya, orang yang duduk didepan gw berdiri, suddenly si ibu dengan gerakan kilat macem mobil di film fast and furious yang pake NOS (maafkan ke-lebay-an gw) langsung membenamkan bokongnya pada tempat duduk yang masih anget itu. Agak gimana gitu sih gw, yaa gw pikir kalaupun si ibu itu mau duduk, gw bakal kasih kok, gak perlu sampai segitunya.
Gw melihat ini semacam fenomena unik, entah itu di bus, kereta maupun transportasi massal lainnya, selalu nemu kejadian kayak gini. Mayoritas sih tersangkanya adalah kalangan emak-emak hahahha tapi gak jarang kaum muda pun melakukan tindakan demikian.
Bingung? Jawaban gw IYA. Gak tau kapan awal mula dari kebiasaan dimulai, siapa yang mencetuskan pertama kali haahahaha gak penting sih, cuma penasaran aja. Ketika sikap masyarakat seperti itu, siapa yang bertanggung jawab? Pemerintah? Apa iya ini salah pemerintah? Jawabannya bisa jadi. Tapi, memangnya ini bulat-bulat salah dari pemerintah? Entah itu skenario yang dibuat untuk masyarakat, ambil contohnya saja kenaikan harga gas elpiji, kebaca banget gak sih ini akal-akalan terkait pemilu yang akan dilangsungkan pada tahun 2014 dan skenario lain yang dijalankan pemerintah. Hal yang seperti ini semakin membodohi masyarakat, secara tidak langsung masyarakat memiliki pola pikir untuk bertindak bodoh, seperti kejadian yang gw alami tadi pagi.
Tapi balik lagi, ini bukan salah pemerintah secara utuh, masyarakat punya kesempatan untuk memilih, mau jadi tipe orang seperti apa. Mereka juga berhak untuk bersikap cerdas, entah itu untuk hal-hal kecil ataupun fenomena raksasa di negaranya. Bukan jamannya lagi sih main salah-salahan, saling melempar buah masam. Saatnya buat bersikap sesuai dengan keadaan kini. Pertanyaan besar yang ada dikepala gw, apakah perubahan yang ada terlalu cepat bagi 'mereka'?

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger news

About

who's fanny?

Fanny Wijaya, perempuan kelahiran 7 Feb'93 lulusan S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Tarumanegara aka UNTAR.

Artikel Populer

Followers

Admin

YOU can find me on:

twitter: @fannyWJY
facebook: Fanny Wijaya
skype: xofanxony
;) see ya!